Keagungan Buddha Memancarkan Cahaya Yang Begitu Indah

Marilah Kita Semua Melakukan Yang Terbaik.

Sucikan Hati Dan Pikiran

Jauhkan Segala Dosa.

Jalan Menuju Kesempurnaan Penuh Cobaan

Kuatkan Hati Dan Iman Kita.

Belajar Seperti Buddha Maitreya

Mampu Menampung Segalanya, dan selalu tersenyum.

Hati Welas Asih

Membantu Sesama dengan hati yang tulus dan penuh cinta kasih.

Lau Se:"Ta Ci Kung"

Kita Siau Ci Kung. "Penyelamatan 3 alam"

SEMUA MENJADI SATU KELUARGA

Bersatu hati dan bergandeng tangan mengembangkan Wadah ke Tuhanan

Jumat, 18 November 2011

Berani Untuk Menghadapi Kenyataan Hidup


Memikirkan Sesuatu
Memikirkan Sesuatu
Hidup di zaman sekarang memanglah tidak mungkin terlepas dari kesulitan hidupSang Buddhapun pernah mengatakan bahwa hidup adalah rangkaiandari kesulitan-kesulitan yang muncul sebagai akibat darisebab akibat yang sudah kita perbuat sejak masa lampau hingga saat sekarang. Sejak kita lahir di dunia sampai saat ini, kita sudah menghadapi banyak kejadian dalam hidup kita, ada yang menyenangkan dan ada yang menyusahkan hati ini.
Nasib orang pun berbeda-beda, bahkan nasib dua orang anak kembar pun berbeda, inilah yang dikatakan sebagai karma. Setiap orang memiliki karma masing-masing yang sudah ada dalam dirinya sejak beribu-ribu bahkan berkalpa-kalpa waktu yang lalu. Kita sebagai orang yang percaya dengan ajaran Sang Buddha sudah seharusnya menyadari hal ini, bahwa setiap orang memiliki nasib dan karma yang berbeda-beda.
Setelah menyadari adanya perbedaan karma pada masing-masing orang, maka tidaklah mengherankan mengapa keadaan hidup kita tidak ada yang mutlak sama. Ada yang lahir di keluarga yang kaya, miskin, ada yang lahir dalam keluarga yang pemarah dan ada yang lahir dalam keadaan negara yang kacau balau dan penuh dengan kebencian diantara orang-orang sekitarnya.
Dalam hidup ini kita tidak dapat lari dari karma kita sendiri karena karma itu akan terus ada dalam diri kita sampai kapan pun juga, kecuali jika kita mau merubah karma buruk itu menjadi karma baik dan jika kita mau berani untuk merubah kecenderungan sifat kita yang buruk. Kita bisa merubah kesulitan yang ada sebagai obat yang dapat menyembuhkan asalkan kita mau berani menghadapi dan menyadari kesesatan jiwa kita untuk kemudian berjuang merubahnya.
Sebagai seorang yang percaya dengan ajaran Buddha, kita selalu dianjurkan untuk welas asihdan memikirkan kesulitan orang lain. Istilah Maitri Karuna (Mencabut penderitaan orang lain dan memberikan kebahagiaan) dalam ajaran Buddha pada dasarnya menjadi pegangan kita untuk bersikap dalam hidup ini. "Buddha tidak pernah berhenti memikirkan orang lain, sekalipun Buddha sedang mengalami kesulitan, Buddha tetap memikirkan orang lain."Sekarang coba kita ingat kembali bagaimana sikap kita selama ini, pada umumnya kita seringkali merasa hidup kita yang paling sulit, hidup rasanya sangat berat dan kita tidak henti-hentinya memikirkan kesulitan diri kita sendiri. Padahal jika kita mau mencoba untuk melihat sekeliling kita, masih banyak sekali yang lebih sulit, bukankah itu menandakan kalau hidup kita masihsangat berarti, masih banyak orang lain yang perlu kita tolong dan kita berikan kebahagiaan.
Teori memang tidak semudah praktek pada kenyataannya tetapi apa salahnya jika kita mulai berani untuk menghadapi kenyataan hidup, kenyataan bahwa hidup itu memang tidak mungkin terlepas dari kesulitan. Kesulitan itu muncul ketika kita tidak bisa menerima kenyataan yang terjadi dengan kenyataan yang kita inginkan. Jadi, jangan pernah takut untuk menjalani hidup ini meskipun kesulitan terus menerjang kita.
Sumber : KMBUI